Kamis, 22 November 2012

AKUNTABILITAS DAN KONTROL DALAM PERENCANAAN


AKUNTABILITAS DAN KONTROL DALAM PERENCANAAN
BAB I

A.      PENDAHULUAN

Setiap pekerjaan perlu memiliki alat kontrol agar pekerjaan itu berjalan sesuai dengan proses yang sudah ditentukan dan dapat memberikan hasil  sebagaimana telah dihasilkan. Lebih-lebih implementasi atau hasil suatu perencanaan sangat membutuhkan alat kontrol, sebab implementasi  atau hasil kegiatan sebagai hasil perencanaan yang baru saja selesai baru saja memiliki prosedur  dan struktur kerja yang mantap dan belum membuahkan kebiasaan kerja tertentu pada para petugasnya.
                Akuntabilitas adalah sesuatu yang dapat di pandang sebagai alat kontrol dalam pekerjaan pendidikan pada umumnya dan dalam perencanaan pendidikan khususnya. Disampinh alat kontrol  yang lain seperti PERT misalnya juga dapat dipakai dalam perencanaan pendidikan.
                Orang- orang kadang mengatakan bahwa akuntabilitas itu adalah suatu peningkatan dari rasa tanggung jawab, suatu yang lebih tinggi mutunya dari suatu tanggung jawab sehingga memuaskan atasan. Bila tanggung jawab merupakan usaha agar apa yang di bebankan kepada kita bisa diselesaiakan sebagaimana mestinya dan dalam waktu yang tepat pula, maka akuntabilitas harus melebihi dari kewajiban seperti itu
                Akuntabilitas berkaitan dengan perasaan  puas semua pihak yang menaruh perhatian kepada pendidikan. Mulai dari pihak siswa/ mahasiswa yang diajar , pihak masyarakat, pihak atasan , sampai dengan pihak yang memberi  biaya pendidikan harus merasakan puas terhadap hasil pekerjaan petugas  pendidikan bila pendidikan ingin mendapat predikat memiliki akuntabilitas.









BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Akuntabilitas

Akuntabilita adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena kualitas performan nya  menyelesaikan tujuan yang menjadi tanggung jawab.menurut  Elliot yang mengatakan akuntabilitas adalah cocok atau sesuai dengan peranan yang diharapkan oleh orang lain, menjelaskan dan mempertimbangkan  kepada orang lain tentang keputusan  tindakan yang diambilnya. Akuntabilitas yang di maksud disini adalah suatu performan yang cocok dan meminta pertimbangan/ penjelasan kepada orang lain.
Arti akuntabilitas yang pertama mengandung pengeertian model atau kontrol, sedangkan arti yang kedua dikatakan sebagai model dialog atau sebagaicontractual accuontability dan dsebagai aswerabbility. Sebagai model control  atau model kontrak berarti akuntabilitas mempunyai suatu ukuran atau kriteria yang relatif eksak. Sebab tanpa ukuran tertentu sangat sukar mengontrol cara kerja  dan hasil pekerjaan orang lain. Para petugas pendidikan melakukan kontrol kepadaatau menerima kontrak dari orang lain dengan kreteria tertentu. Kontrak yang di jalani ini di kontrol oleh orang lain agar tepat dengan kreteria/ aturan yang sudah ditetapkan.
Akuntabilitas sebagai model dialog menunjukkan bahwa petugas petugas pendidikan dan orang-orang lain yang menaruh perhatian dalam pendidikan membutuhkan diskusi ataukomunikasi untuk mendapatkan sebagaimana yang diinginkan. Kesepakatan ini sudah tentu dalam wujud aturan, kreteria, atau ukuran tertentu, sebagai bentuk yang bisa di pegang bersama.
Jadi akuntabilitas itu sendiri adalah suatu keadaan para performan para petugas pendidikan yang mampu bekerja dan memberikan hasil kerja yang tepat dengan kriteria yang sudah ditentukan bersama sehingga memberikan hasil kerja yang tepat dengan kreteria yang sudah ditentukan bersama sehingga memberikan rasa puas kepada pihak pihak yang berkepentingan.
Untuk mewujudkan performa gar mampu bekerja sesuai dengan akuntabilitas yang dianut , para petugas pendidikan perlu digembleng dan di tangani secara serius. Untuk itu perludiketahui bahwa paling sedikit ada lima bagian atau manifestasi akuntabilitas yaitu :
1.       Mengontrak performance .
2.       Memiliki kunci pembentuk arah.
3.       Ada unsur pemeriksaan.
4.       Ada jaminan pendidikan.
5.       Pemberian insentif.
Kelima manifestasi diatas merupakan prindsip-prinsip akuntabilitas. Prinsip ini harus di berlakukan dalam dunia pendidikan bila akuntabulitas akan dimasukkan kedalam  nya.


Akuntabilitas dalam dunia pendidikan mencakup :
1. program dan manajemen personalia yang mengarah kepada tujuan,
2. Penekanan manajemen yang efektif dan efisien,
3. Pengembangn program, pengembangan personalia, peningkatan hubungan masyarakat , dan kegiatan-kegiatan manajemen.
                Siapakah yang melaksanakan akuntabilitas dalam dunia pendidikan kepada siapakah akuntabilitas ditujukan , yang melaksanakan akuntabilitas ditujukan kepada  :
1.       Guru.
2.       Administrator.
3.       Kelompok minoritas.
4.       orang tua siswa
5.       ahli psikometri
6.       orang-orang luar lainnya.
Sedangkan akuntabilitas ditujukan menurut rangking sebagai berikut :
1.       kemajuan parasiswa
2.       pilihan program para siswa
3.       pemeriksaan oleh masyarakat / kontrol
4.       aktivitas ekstra kulikuler
5.       penyakit dan kemungkinan sakit siswa
6.       disiplin yang standar dan pakaian siswa
7.       materi pelajaran
8.       metode mengajar.
Siapa yang paling akuntabel dan siapa terutama akuntabilitas itu di tujukan dalam  perencanaan pendidikan, dalam perencanaan parisipatori yang perencanaan pendidikan menekankan sifat lokal atau desentrlisasi, yang bersifat mikro dan yang anggotanya terdiri dari beberapa lembaga dan tokoh tokoh masyarakat/ orang tua.
Akuntabilitas dituntut pada personalia dengan urutab sebagai berikut :
1.       Ketua perencana
2.       Manajer/Administrator/ ketua lembaga
3.       Para anggota perencana
4.       Konsultan dan pemerintah pusat
5.       Para penberi data.




Dalam perencanaan pendidika partisipatori akuntabilitas pendidikan ditujukan menurut urutan sebagai berikut:
1.       Misi/ tujuan perencanaan.
2.       Desain perencanaan
3.       Implementasi danaplikasi perencanaan
Kondisi yang dibutuhkan dalam akuntabilitas adalah sebagai berikut :
1.       Seseorang diasumsikan memiliki tingkat tanggung jawab tertentu terhadap pekerjaannya.
2.       Seseorang harus akuntabel terhadap orang lain
3.       Ada penilaian performan untuk mengetahui apakah orang yang bersangkutan mencapai sukses/akuntabel apa tidak.
Dalam konsep pendidikan yang bersifat desentrlisasi diatas diketemukan kontrol  yang dilakukan oleh badan badan pendidikan lokal dan masyarakat. Disamping itu kontrol juga dilakukan oleh para atasan petugas pendidikan itu sendiri seperti kepala sekolah, supervisor,rektor.
Untuk memiliki akuntabilitas di perlukan paling sedikit  satu syarat ialah pembinaan  profesi para petugas pendidikan. Pembinaan ini merupakan dasar untuk meningkatkan akuntabilitas seseorang atau  menumbuhkan akuntabilitas bagi yang belum memiliki nya. Dengn demikian kondisi-kondisi yang dibutuhkan para petugas pendidikan agar mereka memiliki akuntabilitas adalah sebagai berikut :
1.       Ada pembinaan profesi terhadap petugas pendidikan baik melalui belajar secara formal maupun pembinaan langsung dari pihak manajer atau petugas petugas pendidikan yang lebih senior.
2.       Lebih diinginkan pendidikan yang bersifat desentralisasi , sehingga manajer /administrator atau tim lebih leluasa menangani para personalianya dengan pendekatan dan kreasinya sendiri sendiri, untuk menciptakan kesatuan persatuan kerjasama dan kegotongroyongan.
3.       Birokrasi dan hirarki diusahakan seminimal mungkin sebab ia menghalani munculnya akuntabilitas.
4.       Penilaian dan kontrol dilakukanoleh pihak atasan petugas bersangkutan bersama sama dengan warga masyarakat dan petugas kantor setempat.

1 komentar:

  1. kita juga punya nih artikel mengenai 'Akuntabilitas', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
    http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6189/1/JURNAL%20Shinta%20Riespika.pdf
    trimakasih
    semoga bermanfaat

    BalasHapus