BEBERAPA SENYAWA YANG MENGHAMBAT
PERTUMBUHAN GIBBERELLIN
Abscissic acid
Di dalam tanaman,
Abscissic acid (ABA) menyebar di dalam jaringan. Inhibitor ini mempunyai fungsi
atau peranan yang berlawanan dengan zat pengatur tumbuh: auxin, gibberellin,
dan cytokinin. Retardant adalah inhibitor yang berlawanan dengan kegiatan
gibbberellin pada perpanjangan batang. Hal ini terbukti dari hasil penelitian (Lang
dkk) dengan menggunakan CCC dan Amo-1618 pada jamur fusarium moniliforme dan
tanaman derajat tinggi. Ternyata bahwa sintesis gibberellin diblokir sehingga
gibberellin tersebut tidak berpengaruh. Sedangkan SADH menghambat diamin oksida
(yang berperan dalam perubahan tryptamine menjadi IAA).
ABA sebagai salah
satu jenis inhibitor mendukung dormansi, abscission dan senscence. Sedangkan
SADH, CCC, Phosfon-D dan Amo-1618 menghambat perpanjangan batang (cell
elongation). Growth retardant ini aktifasinya berlawanan dengan gibberellin. MH
(Maleic Hydrazide) sering digunakan sebagai herbisida dalam konsentrasi yang tinggi.
Aktifitas MH ini menghambat aktifitas meristematic, sehingga menghambat
perpanjangan batang. Begitu pula morphactin dan turunannya, dengan menggunakan
konsentrasi yang tinggi, dapat dipergunakan sebagai weed killer.
Peranan bahan kimia
ini adalah menghambat perpanjangan batang dan berfungsi pula untuk memecahkan
auxillary bud (Goldsworthy dan Fisher, 1992). Serangkaian derivatif kaurene
(1-63) telah disiapkan dan dievaluasi untuk aktivitas anti-inflamasi. Tiga
belas dari senyawa yang diuji mampu menghambat produksi NO dengan IC (50)
antara 2 dan 10 pM. Senyawa 11, 12, 14, dan 23 menunjukkan rendahnya
persentase viabilitas sel, sedangkan senyawa 9,, 10 17, 28, 37, 48, 55, 61 dan
62 non-sitotoksik pada konsentrasi hingga 25 pM. Beberapa struktur-aktivitas
hubungan yang digariskan. Senyawa 28, 55 dan 62, terpilih sebagai senyawa
perwakilan dan mereka potently menghambat ekspresi protein NOS-2. Kami
juga menetapkan bahwa penghambatan NF-kB aktivasi mungkin mekanisme yang
terlibat dalam anti-inflamasi efek derivatif ini kaurene. Seperti yang
diharapkan, sitokin IL-6, IL-1α, TNF-α dan IFN-γ adalah menurunkan regulasi di
hadapan senyawa 28, 55 dan 62 setelah stimulasi dengan LPS. Hasil ini
menunjukkan bahwa turunan kaurene dapat digunakan untuk desain baru anti-inflamasi
agen.
Ancymidol dan
Paclobutrazol merupakan zat pengatur tumbuh yang mempunyai sifat menurunkan
metobolisme jaringan dan dapat menghambat pertumbuhan vegetatif (wang dan
Stelfenns,1987 dalam Purnomo dan Prahadini,1991) dan menghambat biosintesis
giberellin yang berfungsi dalam proses pemanjangan sel dan jaringan tanaman
(Sankhala at al.,1992 dalam Yelnititis dan Bermawie,2001)
Paclobutrazol
merupakan salah satu dari zat penghambat tumbuh yang banyak digunakan untuk
meningkatkan produksi dan nilai ekonomi pada tanaman hortikultura.
Paclobutrazol merupakan senyawa dari (2RS, 3
RS)-1-(4-chlorophenyl)-4,4-dimethyl-2-(1H-1,2,4-Triazol-1-Y1)-pentan-3-ol) dan
rumus empirik yaitu C15H20CIN3O (Plant Protection Division, 1986).
Menurut Cathey
(1975) retardan atau zat penghambat tumbuh dapat menghambat perpanjangan
batang, meningkatkan zat hijau daun, meningkatkan partisi karbohidrat dan
secara tidak langsung dapat mendorong pembungaan tanpa menyebabkan pertumbuhan
abnormal. Paclobutrazol merupakan retardan yang paling efektif menghambat
pertumbuhan dibandingkan jenis retardan yang lain. Willkinson dan Richard
(1991) menambahkan bahwa paclobutrazol sangat aktif menghambat pemanjangan
batang dan memacu pembungaan tanaman hias berkayu.
Sementara itu retardan ancymidol
sering digu-nakan sebagai pengganti manitol dalam konservasi tanaman in vitro,
karena pada konsentrasi rendah da-pat menghambat pertumbuhan dengan menghalangi
tahap pembentukan ent-kaurene menjadi ent-kaure-nol dan oksidasi ent-kaurenal
pada lintasan biosintesis. Ancymidol (C15H16N2O2) mempengaruhi sintesis
giberelin dengan menghambat tahap oksidatif dalam biosintesis ent-kaurene,
prekursor giberelin (Sarkar et al., 2001). Terhambatnya produksi giberelin
menye-babkan pengurangan kecepatan dalam pembelahan sel yang mempengaruhi
pemanjangan ruas batang dan perbesaran diameter batang (Sarkar et al., 2001;
Saos et al., 2002)GA (Sarkar et al., 2001)
Retardan memang merupakan senyawa
organik sintetik yang bila diberikan pada media akan meningkatkan warna hijau
daun, meningkatkan jumlah akar tanpa menye-babkan pertumbuhan yang abnormal
(Cathey, 1975)Retardan ancymidol walaupun secara statistik belum dapat
menghambat pertumbuhan jeruk besar dalam kultur, namun dapat memper-baiki
ketegaran tanaman, meningkatkan warna hijau daun dan mempercepat munculnya
akar.
DAFPUS
Cathey, H.M. 1975. Physiology of growth retarding chemical.
Ann. Rev. Plant Physiol. 15:272-299.
Goldsworthy, F.R., dan Fisher, 1992, Fisiologi Tanaman
Budidaya Tropik, UGM Press,Yogyakarta.
Salisbury, F.B., dan C.W. Ross, 1995, Fisiologi
Tumbuhan Jilid 2, ITB Press, Bandung.
Sarkar, D., S.K. Chakrabarti, and P.S. Naik. 2001.
Slow-growth conservation of potato microplants: Efficacy of ancymidol for
long-term storage in vitro. Euphytica 117:133-142.
Saos, F.L.G., A.
Hourmant, F. Esnault, and J.E. Chauvin. 2002. In vitrobulb development in
shallot (Allium cepaL. AgregatumGroup):
Effects of anti-gibberellins, sucrose, and light. Ann. Bot. 89:419-425