Ethylen adalah hormon
tumbuh yang secara umum berlainan dengan hormon lainnya seperti auxin,
gibberellin dan cytokinin. Dalam keadaan normal, ethylen berada dalam bentuk
gas (C2 H4) dengan struktur kimia yang sangat sederhana. Ethylen dihasilkan
pada proses respirasi buah, daun dan jaringan lainnya di dalam tanaman. Karena
dihasilkan oleh tanaman dalam jumlah banyak maka hormon ini dapat mempercepat
pemasakan buah.Struktur kimia ethylen sangat sederhana sekali yaitu terdiri
dari dua atom karbon dan empat atom hidrogen.
Biosintesis
ethylene
Biosintesis
ethylen terjadi di dalam jaringan tanaman yaitu terjadi perubahan dari senyawa
awal asam amino methionine atas bantuan cahaya dan FMN ( Flavin Mono Nucleotida
) menjadi methionil. Senyawa tersebut mengalami perubahan atas bantuan cahaya
dan FMN menjadi ethylen, methyl disulphide dan formic acid.
Akhir-akhir
ini zat tumbuh etilen hasil sintetis (buatan manusia) banyak yang beredar dan
diperdagangkan bebas dalam bentuk larutan adalah Ethrel atau 2 - Cepa. Ethrel
inilah yang dalam praktek sehari-hari banyak digunakan oleh petani-petani melon
di Jawa Timur, khususnya karesidenan Madiun untuk mempercepat proses pemasakan
buah melon. Ethrel adalah zat tumbuh 2 - Chloro sthyl phosphonic acid (2 - Cepa
) dengan rumus bangun pada skema 3
Pada pH di
bawah 3,5 molekulnya stabil, tetapi pada pH di atas 3,5 akan mengalami
disintegrasi membebaskan gas etilen, khlorida dan ion fosfat.
Karena
sitoplasma tanaman pHnya lebih tinggi daripada 4,1 maka apabila 2 – Cepa masuk
ke dalam jaringan tanaman akan membebaskan etylen. Kecepatan disintegrasi dan
kadar etylen bertambah dengan kenaikan pH. Sudah diketahui bahwa untuk
mempercepat proses pemasakan buah dipakai karbit yang juga mengeluarkan gas
etylen tetapi jika dibandingkan dengan penggunaan ethrel atau 2 – Cepa ternyata
bahwa penggunaan ethrel atau 2-Cepa lebih baik pengaruhnya daripada karbit baik
dari segi waktu, warna, aroma dan cara penggunaannya pada buah yang telah
masak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar