Rabu, 21 November 2012


Komoditi yang akan di tanam dengan luas lahan 1000 m2 dan berpenghasilan minimal Rp. 10.000.000 dalam waktu 1 tahun
1.       Tomat cherry , 2 periode (5 bulan)
·         Syarat Tumbuh
pada ketinggian kurang lebih 700 - 1.200 m dpl, suhu siang hari 28 derajat Celcius, suhu malam hari 18 derajat Celcius, persediaan air cukup, tidak jauh dari pasar dan sebagainya.
·         Media
Media yang di gunakan adalah sekam bakar, rockwool-grodan atau cocopeat.
·         Bahan Tanam
Bahan tanam berupa bibit.
Pembibitan dapat di lakukan dengan cara:
a)         Benih terlebih dahulu direndam dengan air hangat kuku selama ± 30 menit, sambil menunggu kita bisa menyiapkan media semai yang akan digunakan.
b)         Basahi media dengan air bersih dan pastikan media basah sampai merata dan biarkan sesaat agar air siraman yang berlebihan menetes.
c)          Buat lubang kecil pada rockwool-Grodan (apabila menggunakan Rockwool) atau garitan kecil yang saling berpotongan pada Sekam (apabila menggunakan sekam bakar) sehingga membentuk bujur sangkar dengan jarak     ± 2 Cm.
d)         Letakkan benih satu persatu pada setiap lubang dengan posisi calon lembaga (titik tumbuh menghadap kebawah ± 0,5 Cm dengan menggunakan Pinset, setelah semua benih disemai kemudian tutup dengan plastik mulsa.
e)         Benih akan berkecambah dalam waktu ± 4 - 7 hari, Plastik mulsa dibuka kemudian bibit dipindahkan ke tempat yang ada sinar dengan tetap menjaga suhu dan kelembaban.
f)          Bibit dengan koteledon tumbuh sempurna, dipindahkan kepolybag 15 x 15 Cm yang telah dibasihi dengan larutan nutrisi  dengan EC. 1,5 mS/Cm dan pH. 5.5.
g)         Pemeliharaan dipersemaian/pembibitan meliputi Penyiraman,1-2 kali sehari (tergantung Cuaca, Fase pertumbuhan bibit, dan media yang digunakan), Pengendalian hama dan penyakit selama di nursery dan yang tak kalah pentingnya adalah pengaturan kembali jarak antar tanam agar daun tanaman tidak saling menutupi.
h)         Bibit siap tanam setelah berumur ± 21 hari di polybag atau sudah berdaun ± 5 hilai.
·         Sistem Tanam : Hidroponik
·         Irigasi
Teknis irigasi bisa dilakukan dengan manual atau sistem irigasi tetes (Drip irrigation system), tapi yang terbaik untuk irigasi adalah dengan sistem irigasi tetes yang berkualitas baik dengan demikian irigasi bisa merata, tenaga kerja tidak terlalu banyak, menghemat waktu (dalam waktu singkat bisa menyiram tanaman dalam jumlah yang banyak).
·         Pemupukan
Tingkat kepekatan (EC) yang diberikan untuk tanaman harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi. pH didalam media yang bagus kurang lebih 5,2 sebab dengan tingkat pH tersebut semua unsur hara tersedia didalam air/media bisa diserap oleh tanaman.
·         Pengendalian Gulma dan Hama Penyakit
a)      Monitoring terhadap serangan hama dan penyakit menjadi penting sebab akan diketahui 
b)      Menjaga kebersihan, membuang sisa tanaman/gulma jauh dari lokasi /masuk bak sampah dan dibakar.
c)       Kimiawi (pestisida), ini akan menjadi bagus jika penggunaannya tepat dalam pemilihan jenis, konsentrasi dan volume semprot. Disamping itu bisa mempunyai epek kurang baik kalau dalam penggunaannya salah. Untuk menghindari terjadinya kesalahan, memerlukan pengetahuan teknis dan alat (nozle) kualitas tinggi.
d)      Lakukan pengendalian bersama-sama dengan kebun disekitar (kebun tetangga) supaya pengendalian hama dan penyakit mungkin akan lebih efektif
·         Panen dan Pasca Panen
Tomat cerry bisa di panen  setelah berumur 2,5 bulan setelah tanaman atau buahnya sudah kelihatan ¼ bagian berwarna merah, dan panen selanjutnya dilakukan setiap 2 hari sekali sampai dengan usia 4 bulan setelah tanam.
Biaya produksi Rp.150.000,- s/d 300.000,-  per meter persegi
Hasil keuntungan bisa mencapai 50 s.d 150 % dari biaya produksi  yang dikeluarkan
Rp. 3.000.000 – Rp. 9.000.000 (untuk 1 periode)
Rp. 6.000.000 – Rp. 18.000.000 (untuk 2 periode)
2.         Bawang Merah 3 bulan
·         Syarat Tumbuh
Dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan, tekstur sedang sampai liat. Jenis tanah Alluvial, Glei Humus atau Latosol, pH 5.6 - 6.5, ketinggian 0-400 mdpl, kelembaban 50-70 %, suhu 25-320 C
·         Media
Tanah
·         Bahan Tanam
Bahan Tanam berupa bibit
·         Sistem Tanam : Hidroponik
·         Irigasi
Pada awal pertumbuhan dilakukan penyiraman dua kali, yaitu pagi dan sore hari. Penyiraman pagi hari usahakan sepagi mungkin di saat daun bawang masih kelihatan basah untuk mengurangi serangan penyakit. Penyiraman sore hari dihentikan jika persentase tanaman tumbuh telah mencapai lebih 90 %
Air salinitas tinggi kurang baik bagi pertumbuhan bawang merah
Tinggi permukaan air pada saluran ( canal ) dipertahankan setinggi 20 cm dari permukaan bedengan pertanaman
·         Pemupukan
Dosis pemupukan bervariasi tergantung jenis dan kondisi tanah setempat. Jika kelebihan Urea/ZA dapat mengakibatkan leher umbi tebal dan umbinya kecil-kecil, tapi jika kurang, pertumbuhan tanaman terhambat dan daunnya menguning pucat. Kekurangan KCl juga dapat menyebabkan ujung daun mengering dan umbinya kecil.

Pemupukan dilakukan 2 kali
( dosis per 1000 m2 ) :
- 2 minggu : 5-9 kg Urea+10-20 kg ZA+10-14 kg KCl
- 4 minggu : 3-7 kg Urea+ 7-15 kg ZA+12-17 kg KCl
Campur secara merata ketiga jenis pupuk tersebut dan aplikasikan di sekitar rumpun atau garitan tanaman. Pada saat pemberian jangan sampai terkena tanaman supaya daun tidak terbakar dan terganggu pertumbuhannya.
Atau jika dipergunakan Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg/ 1000 m2 diberikan pada umur ± 2 minggu.
·         Pengendalian Gulma dan Hama Penyakit
a)      Populasi diatas ambang ekonomi kendalikan dengan BVR atau PESTONA.
b)      Jika ada hujan rintik-rintik segera dilakukan penyiraman. Preventif dengan penebaran GLIO.
c)       Jika ada gejala Penyakit Antraknose atau Otomotis, tanaman terserang segera dicabut dibakar dan dimusnahkan. Untuk jamur yang ada didalam tanah kendalikan dengan GLIO
d)      Usahakan memakai bibit bebas virus dan pergiliran tanaman selain golongan bawang-bawangan
e)      Untuk pencegahan hama-penyakit usahakan pergiliran tanaman dengan jenis tanaman lain (bukan golongan Bawang-bawangan. PESTISIDA Kimia digunakan sebagai alternatif terakhir untuk mengatasi serangan hama-penyakit
·         Panen dan Pasca Panen
1. Panen
- 60-90 % daun telah rebah, dataran rendah pemanenan pada umur 55-70 hari, dataran tinggi umur 70 - 90 hari.
- Panen dilakukan pada pagi hari yang cerah dan tanah tidak becek
- Pemanenan dengan pencabutan batang dan daun-daunnya. Selanjutnya 5-10 rumpun diikat menjadi satu ikatan (Jawa : dipocong)

2. Pasca Panen
- Penjemuran dengan alas anyaman bambu (Jawa : gedeg). Penjemuran pertama selama 5-7 hari dengan bagian daun menghadap ke atas, tujuannya mengeringkan daun. Penjemuran kedua selama2-3 hari dengan umbi menghadap ke atas, tujuannya untuk mengeringkan bagian umbi dan sekaligus dilakukan pembersihan umbi dari sisa kotoran atau kulit terkelupas dan tanah yang terbawa dari lapangan. Kadar air 89 85 % baru disimpan di gudang.
- Penyimpanan, ikatan bawang merah digantungkan pada rak-rak bambu. Aerasi diatur dengan baik, suhu gudang 26-290C kelembaban 70-80%, sanitasi gudang.
Biaya produksi Rp 2.500.000
Hasil keuntungan Rp. 8.000.000
3.       Jagung 4 bulan
·         Syarat Tumbuh
Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Ditanam awal musim hujan atau menjelang musim kemarau (Mei-Juli). Membutuhkan sinar matahari, suhu optimum antara 230 C - 300 C, pH tanah antara 5,6-7,5. Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %, ketinggian optimum antara 50-600 m dpl.

·         Media
Tanah
·         Bahan Tanam
Benih
·         Sistem Tanam
Hidroponik
·         Irigasi
·         Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung.
·         Pemupukan
Pemupukan dilakukan 3 kali, yaitu, pertama dilakukan saat tanam yaitu dengan NPK 10 kg, TSP 5 kg,Urea 5 kg dilakukan dengan memasukan ke lubang tanam. Pemupukan susulan dilakukan pada tanaman umur 21 hst dengan NPK 15 kg,Urea 10 kg.dan pemupukan terahir dilakukan pada umur 35-40 hst dengan NPK 10 kg, KCL 15 kg. Pemupukan suuslan ke 1 dan 2 dilakukan dengan buat alur di samping batang tanaman,kemudian di siram dengan air supaya pupuk dapat terserap dalam tanah.

·         Pengendalian Gulma dan Hama Penyakit
a)      Semprot dengan pestisida bahan aktif Klorantraniliprol yang ramah lingkungan dan spesifik untuk jenis ulat.
b)      Penanaman menjelang atau awal musim penghujan;  pola tanam dan pola pergiliran tanaman, penanaman varietas tahan; cabut tanaman terserang dan musnahkan;preventif dengan mankozeb dan benomil
c)       Mengatur kelembaban; menanam varietas tahan terhadap penyakit; sanitasi kebun; semprot dengan mankozeb (bahan aktif)
·         Panen dan Pasca Panen
Dapat di panen apabila tanaman sudah,menguning dan kering untuk konsumsi dan pakan ternak sekitar 90-100 hst untuk varietas BISI 16,dipanen tongkolnya saja, kemudian di jemur sekitar 5-7 hari hingga kadar air 9-11%,kemudian biji dipisahkan dari tongkol dan siap di jual, sedangkan kacang tanah dapat dipanen saat umur 90-100 hari atau +40% daun menguning.dipanen dengan cara mencabut tanaman kemudian ambil polongnya saja dan bersihkan dari tanah, setelah itu jemur hingga kering dan kupas dari kulitnya dan siap dipasarkan
Biaya produksi Rp.7.000.000
Hasil keuntungan Rp. 15.500.000

ANALISA BIAYA DALAM 1 TAHUN
Hasil keuntungan Tomat Cherry                                Rp. 18.000.000
Hasil keuntungan Bawang Merah             Rp.   8.000.000
Hasil keuntungan Jagung                              Rp. 15.500.000 +
Jumlah                                                                  Rp. 42.500.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar