AKUNTABILITAS DAN
KONTROL DALAM PERENCANAAN
BAB I
A.
PENDAHULUAN
Setiap
pekerjaan perlu memiliki alat kontrol agar pekerjaan itu berjalan sesuai dengan
proses yang sudah ditentukan dan dapat memberikan hasil sebagaimana telah dihasilkan. Lebih-lebih implementasi
atau hasil suatu perencanaan sangat membutuhkan alat kontrol, sebab
implementasi atau hasil kegiatan sebagai
hasil perencanaan yang baru saja selesai baru saja memiliki prosedur dan struktur kerja yang mantap dan belum
membuahkan kebiasaan kerja tertentu pada para petugasnya.
Akuntabilitas
adalah sesuatu yang dapat di pandang sebagai alat kontrol dalam pekerjaan
pendidikan pada umumnya dan dalam perencanaan pendidikan khususnya. Disampinh
alat kontrol yang lain seperti PERT
misalnya juga dapat dipakai dalam perencanaan pendidikan.
Orang-
orang kadang mengatakan bahwa akuntabilitas itu adalah suatu peningkatan dari
rasa tanggung jawab, suatu yang lebih tinggi mutunya dari suatu tanggung jawab
sehingga memuaskan atasan. Bila tanggung jawab merupakan usaha agar apa yang di
bebankan kepada kita bisa diselesaiakan sebagaimana mestinya dan dalam waktu
yang tepat pula, maka akuntabilitas harus melebihi dari kewajiban seperti itu
Akuntabilitas
berkaitan dengan perasaan puas semua
pihak yang menaruh perhatian kepada pendidikan. Mulai dari pihak siswa/
mahasiswa yang diajar , pihak masyarakat, pihak atasan , sampai dengan pihak
yang memberi biaya pendidikan harus
merasakan puas terhadap hasil pekerjaan petugas
pendidikan bila pendidikan ingin mendapat predikat memiliki
akuntabilitas.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Akuntabilitas
Akuntabilita adalah kondisi
seseorang yang dinilai oleh orang lain karena kualitas performan nya menyelesaikan tujuan yang menjadi tanggung
jawab.menurut Elliot yang mengatakan
akuntabilitas adalah cocok atau sesuai dengan peranan yang diharapkan oleh
orang lain, menjelaskan dan mempertimbangkan
kepada orang lain tentang keputusan
tindakan yang diambilnya. Akuntabilitas yang di maksud disini adalah
suatu performan yang cocok dan meminta pertimbangan/ penjelasan kepada orang
lain.
Arti akuntabilitas yang pertama
mengandung pengeertian model atau kontrol, sedangkan arti yang kedua dikatakan
sebagai model dialog atau sebagaicontractual accuontability dan dsebagai aswerabbility.
Sebagai model control atau model kontrak
berarti akuntabilitas mempunyai suatu ukuran atau kriteria yang relatif eksak.
Sebab tanpa ukuran tertentu sangat sukar mengontrol cara kerja dan hasil pekerjaan orang lain. Para petugas
pendidikan melakukan kontrol kepadaatau menerima kontrak dari orang lain dengan
kreteria tertentu. Kontrak yang di jalani ini di kontrol oleh orang lain agar
tepat dengan kreteria/ aturan yang sudah ditetapkan.
Akuntabilitas sebagai model
dialog menunjukkan bahwa petugas petugas pendidikan dan orang-orang lain yang
menaruh perhatian dalam pendidikan membutuhkan diskusi ataukomunikasi untuk
mendapatkan sebagaimana yang diinginkan. Kesepakatan ini sudah tentu dalam
wujud aturan, kreteria, atau ukuran tertentu, sebagai bentuk yang bisa di
pegang bersama.
Jadi akuntabilitas itu sendiri
adalah suatu keadaan para performan para petugas pendidikan yang mampu bekerja
dan memberikan hasil kerja yang tepat dengan kriteria yang sudah ditentukan
bersama sehingga memberikan hasil kerja yang tepat dengan kreteria yang sudah
ditentukan bersama sehingga memberikan rasa puas kepada pihak pihak yang
berkepentingan.
Untuk mewujudkan performa gar
mampu bekerja sesuai dengan akuntabilitas yang dianut , para petugas pendidikan
perlu digembleng dan di tangani secara serius. Untuk itu perludiketahui bahwa
paling sedikit ada lima bagian atau manifestasi akuntabilitas yaitu :
1.
Mengontrak performance .
2.
Memiliki kunci pembentuk arah.
3.
Ada unsur pemeriksaan.
4.
Ada jaminan pendidikan.
5.
Pemberian insentif.
Kelima manifestasi diatas merupakan prindsip-prinsip
akuntabilitas. Prinsip ini harus di berlakukan dalam dunia pendidikan bila
akuntabulitas akan dimasukkan kedalam
nya.
Akuntabilitas dalam dunia pendidikan mencakup :
1. program dan manajemen personalia yang mengarah kepada
tujuan,
2. Penekanan manajemen yang efektif dan efisien,
3. Pengembangn program, pengembangan personalia, peningkatan
hubungan masyarakat , dan kegiatan-kegiatan manajemen.
Siapakah
yang melaksanakan akuntabilitas dalam dunia pendidikan kepada siapakah
akuntabilitas ditujukan , yang melaksanakan akuntabilitas ditujukan kepada :
1.
Guru.
2.
Administrator.
3.
Kelompok minoritas.
4.
orang tua siswa
5.
ahli psikometri
6.
orang-orang luar lainnya.
Sedangkan
akuntabilitas ditujukan menurut rangking sebagai berikut :
1.
kemajuan parasiswa
2.
pilihan program para siswa
3.
pemeriksaan oleh masyarakat / kontrol
4.
aktivitas ekstra kulikuler
5.
penyakit dan kemungkinan sakit siswa
6.
disiplin yang standar dan pakaian siswa
7.
materi pelajaran
8.
metode mengajar.
Siapa yang paling akuntabel dan
siapa terutama akuntabilitas itu di tujukan dalam perencanaan pendidikan, dalam perencanaan
parisipatori yang perencanaan pendidikan menekankan sifat lokal atau
desentrlisasi, yang bersifat mikro dan yang anggotanya terdiri dari beberapa
lembaga dan tokoh tokoh masyarakat/ orang tua.
Akuntabilitas dituntut pada
personalia dengan urutab sebagai berikut :
1.
Ketua perencana
2.
Manajer/Administrator/ ketua lembaga
3.
Para anggota perencana
4.
Konsultan dan pemerintah pusat
5.
Para penberi data.
Dalam perencanaan pendidika
partisipatori akuntabilitas pendidikan ditujukan menurut urutan sebagai
berikut:
1.
Misi/ tujuan perencanaan.
2.
Desain perencanaan
3.
Implementasi danaplikasi perencanaan
Kondisi yang dibutuhkan dalam
akuntabilitas adalah sebagai berikut :
1.
Seseorang diasumsikan memiliki tingkat tanggung
jawab tertentu terhadap pekerjaannya.
2.
Seseorang harus akuntabel terhadap orang lain
3.
Ada penilaian performan untuk mengetahui apakah
orang yang bersangkutan mencapai sukses/akuntabel apa tidak.
Dalam konsep pendidikan yang
bersifat desentrlisasi diatas diketemukan kontrol yang dilakukan oleh badan badan pendidikan
lokal dan masyarakat. Disamping itu kontrol juga dilakukan oleh para atasan
petugas pendidikan itu sendiri seperti kepala sekolah, supervisor,rektor.
Untuk memiliki akuntabilitas di
perlukan paling sedikit satu syarat
ialah pembinaan profesi para petugas
pendidikan. Pembinaan ini merupakan dasar untuk meningkatkan akuntabilitas seseorang
atau menumbuhkan akuntabilitas bagi yang
belum memiliki nya. Dengn demikian kondisi-kondisi yang dibutuhkan para petugas
pendidikan agar mereka memiliki akuntabilitas adalah sebagai berikut :
1.
Ada pembinaan profesi terhadap petugas
pendidikan baik melalui belajar secara formal maupun pembinaan langsung dari
pihak manajer atau petugas petugas pendidikan yang lebih senior.
2.
Lebih diinginkan pendidikan yang bersifat
desentralisasi , sehingga manajer /administrator atau tim lebih leluasa
menangani para personalianya dengan pendekatan dan kreasinya sendiri sendiri,
untuk menciptakan kesatuan persatuan kerjasama dan kegotongroyongan.
3.
Birokrasi dan hirarki diusahakan seminimal
mungkin sebab ia menghalani munculnya akuntabilitas.
4.
Penilaian dan kontrol dilakukanoleh pihak atasan
petugas bersangkutan bersama sama dengan warga masyarakat dan petugas kantor
setempat.
kita juga punya nih artikel mengenai 'Akuntabilitas', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6189/1/JURNAL%20Shinta%20Riespika.pdf
trimakasih
semoga bermanfaat